Say no to sex saat pacaran


KITA sering geleng-geleng kepala melihat tingkah polah remaja masa kini. Tata krama mereka terhadap orang yang umurnya lebih tua sering terlihat kurang sopan. Perilaku mereka tidak selalu respek terhadap guru atau dosen.

Ada juga remaja yang suka mabuk-mabukan di tempat umum, ugal-ugalan di jalan raya, cuek terhadap lingkungan sekitarnya, hingga perilaku menyimpang, seperti seks bebas dan reguk narkoba. Kita jua tak jarang mendengar adanya konflik anak dan orangtuanya. Apakah semua ini disebabkan etika kaum remaja tersebut menurun? Sebagian kalangan mengganggap, dihilangkannya pelajaran pendidikan moral dari kurikulum pendidikan menjadi salah satu penyebab merosotnya etika remaja saat ini. Mungkin hal itu ada benarnya. Tetapi, alasan ini tentu tak seluruhnya demikian. Materi yang dulunya ada di mata pelajaran pendidikan moral itu kini sudah diselipkan di beberapa mata pelajaran lain. Salah satunya,  pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Dalam mata pelajaran ini sudah cukup banyak dibahas tata krama kehidupan, termasuk etika. Masalahnya,  pelajaran etika yang diajarkan belum sepenuhnya terimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Lalu, apakah cara penyampaian guru yang salah atau pengaruh faktor lain? Penanaman etika memang tidak semata-mata diharapkan dari sekolah. Peran keluarga dan lingkungan sangat penting. Percuma jika di sekolah diajari etika, tetapi tidak didukung keteladanan sehari  dalam keluarga, akibat longgarnya pengawasan orangtua. Ketidakberetikaan remaja diperparah lagi  oleh pengaruh lingkungan pergaulan mereka. Maksudnya tentu lingkungan pergaulan yang tidak baik. Pengaruhnya  negatif terhadap kemajuan teknologi informasi (TI) dan globalisasi. Etika merupakan falsafah moral yang dilandasi agama, adat dan  budaya, sehingga akan diketahui perilaku mana yang baik dan buruk. Bentuknya   terlihat dalam perilaku sopan santun, termasuk  tata cara pergaulan yang baik antara sesama manusia. Etiket bisa disebut sebagai main rules (aturan utama) yang menyatakan ’perlakukan orang lain sebagaimana kamu yang ingin diperlakukan’. Etiket bisa diartikan sebagai rambu-rambu yang membantu mengetahui apa yang harus dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan dalam situasi tertentu.  Oleh karena itu, orang yang memahami etiket, memperlakukan orang lain dengan baik dan respek, sehingga akan lebih diterima dalam pergaulan. Nah, kita pasti yakin,  semua remaja ingin disukai banyak orang dan ingin berhasil dalam pergaulan. Etika remaja tidak hanya mengenai cara bergaul yang benar, tetapi juga menyangkut  berkehidupan dengan lingkungan manusia dan alam semesta. Berkaitan dengan hubungan sesama manusia, cara berkomunikasi dan bersosialisasi sangat memerlukan etika. Etika tersebut bisa seperti aturan sopan santun yang umum,  cara berpacaran yang benar,  sampai cara bergaul yang baik dalam situasi yang spesifik. Etika remaja juga meliputi komunikasi dengan orang lain, cara bersikap di depan umum dan cara berbusana yang pantas untuk tiap kesempatan. Remaja yang memahami etiket akan lebih berhasil dalam pergaulan. Berinteraksi dengan orang-orang tidak membuatnya sengsara, malah membuat suasana hati ceria. Peran orangtua dan guru sangat penting untuk selalu mengingatkan remaja agar terus belajar dan menerapkan tata krama dalam kehidupan sehari-hari. Berikan contoh-contoh sederhana yang bisa diserap dengan mudah. Misalnya, tata krama bertemu orang, bertamu ke rumah orang, menghadiri pesta, bepergian, mengemudi di jalan raya, merokok, sampai tata krama bergaul dengan lawan jenis, berkata tidak untuk ajakan kencan seks, bahaya menggunakan narkoba dan miras, serta nasihat untuk tidak masuk  dalam kelompok yang dimusuhi masyarakat (public enemy), seperti geng motor. Etiket merupakan kebutuhan hakiki. Misalnya, untuk urusan berpacaran, perempuan remaja khususnya harus punya etiket. Jika hendak menembak atau mengutarakan cinta ada etiketnya. Ini pun demikian dalam berkencan. Hal paling utama,  sadari dan terapkan pesan ’say no to sex’ saat masih pacaran. Remaja lelakinya pun ditekankan agar tidak menggunakan narkoba dan mengonsumsi minuman keras jika ingin menunjukkan Prestasi seorang hero (pahlawan) seharusnya ditunjukkan melalaui aktivitas positif, seperti ikut organisasi atau melakukan kegiatan sosial yang membantu masyarakat banyak. Hal paling baik, sosok hero itu ditunjukkan lewat prestasi akademik atau olahraga. Nah, dengan penyampaian-penyampaian yang baik dari orangtua dan guru pada kesempatan yang tepat tentang pentingnya etika dan etiket itu dalam kehidupan saat ini dan masa mendatang serta memberikan contoh-contoh yang mudah dipahami, tentu harapannya perilaku buruk remaja seperti yang kita lihat akhir-akhir ini dapat berkurang.

Say no to sex saat pacaran Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

2 comments:

  1. anak remaja sekarang memang agak ga beres sih sekarang tipsnya bagus :)

    sekalian numpang ya
    http://resepmakananmudah.blogspot.com

    ReplyDelete